Archive for Oktober 2013
WAWANCARA UKM - SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
wawancara ukm ,wawancara dengan pemilik grosir makanan ringan
Putra : bergerak dalam bidang apakah usaha ibu agus ini ?
Bu agus : usaha saya ini bergerak di bidang perdagangan
,yaitu grosir makanan ringan.
Putra : mengapa makanan ringan ? kan sudah banyak .
Bu agus : memang mungkin sudah banyak yang menjadi grosir
makanan ringan ,tapi mungkin saja produk makanan ringan yang grosir lain tidak
ada dan saya menjualnya
Putra : produk makanan ringan apa saja yang anda jual?
Bu agus : di grosir kami ,kami menjual banyak produk makanan
terkenal ,seperti tango ,gary chocolate ,taro dan banyak lagi ,selain itu
minuman kaleng juga tersedia di grosir kami ,ada akua gallon ,gelas dan botol
juga kami jual disamping makanan ringan
Putra : kira kira produk yang paling laku itu apa ya?
Bu agus : semua produk yang saya jual laku semua terutama
untuk chiki chiki dan coklat sangat laku sekali dibeli oleh pelanggan
Putra : siapa saja pelanggan pelanggan anda?
Bu agus : pelanggan2 kami paling banyak adalah pemilik
warung2 kecil dan beberapa warung2 besar.
Putra : bagaiamana cara pelanggan mengetahui kalau anda
adalah grosir makanan ringan ? terutama untuk pelanggan diluar wilayah anda?
Bu agus : pertama kami lakukan pemberitahuan dari mulut ke
mulut ,kemudian kami juga melakukan penyebaran brosur2 kami disekitaran wilayah
kami dan kami juga dibantu oleh kerabat2 kami
Putra : bagaimana cara pembayaran pelanggan2 anda ,apakah tunai atau tidak?
Bu agus : para pelanggan kami kebanyakan membayarnya tunai tetapi ada yang sebagian menunggak atau berhutang dahulu ,dan hutang itu dimasukan kedalam tagihan.
jadi pada usaha kecil menengah makanan ringan ini bergerak pada bidang perdagangan dengan memperjualbelikan makanan makanan ringan ,minuman kaleng dan air mineral dengan menggunakan sistem pembayaran tunai
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
NAMA : PUTRA DWIYANTO(35111624)
BAB 2
KELAS : 3DB11
Bab I
Mengenal System Informasi Akuntansi
Proses bisnis dan system informasi akuntansi
Dua istilah di buku ini adalah proses bisnis dan system
informasi,proses bisnis(business process) adalah urutan aktivitas yang
dilaksanakan oleh suatu bisnis untuk memperoleh ,menghasilkan serta menjual
barang dan jasa. Beberapa model dari proses bisnis telah dikembangkan.Para
akuntan memanfaatkan proses bisnis perusahaan dalam bentuk siklus transaksi.Siklus transaksi (transaction cycle) mengelompokan
kejadian kejadian terkait yang pada umumnya terjadi dalam urutan tertentu.Kejadian(events) adalah aktivitas yang terjadi pada suatu waktu
tertentu.Setiap siklus transaksi melibatkan beberapa kejadian,siklus transaksi
dan kejadian akan dibahas terperinci pada bab 2.Terdapat tiga siklus transaksi
utama:
·
Siklus perolehan/pembelian adalah
proses pembelian dan pembayaran untuk barang-barang dan jasa
· Siklus konversi adalah proses
mengubah sumber daya yang diperoleh menjadi barang-barang dan jasa
· Siklus pendapatan adalah proses
menyediakan barang atau jasa untuk para pelanggan dan menagih uangnya
Sistem informasi manajemen – SIM adalah suatu system
yang menangkap data tentang satu organisasi,menyimpan dan memelihara data serta
menyediakan informasi yang berguna bagi manajemen.SIM dapat dipandang sebagai
seuatu kumpulan subsistem yang menyediakan informasi untuk fungsi seperti
produksi,pemasaran,sumber daya manusia serta akuntansi dan keuangan yang akan
dijelaskan pada bagian ini yaitu SIA – Sistem informasi akuntansi yang
dipandang bagian dari SIM organisasi.
Proses bisnis organisasi dan SIM sangat berhubungan
dengan erat.SIM menangkap data tentang proses bisnis organisasi kemudian data
ini dikumpulkan ,diikhtisarkan dan diorganisasikan untuk menghasilkan informasi
yang membantu organisasi dalam memonitor dan mengendalikan proses-proses
bisnisnya sebagai contoh adalah alat pemindai atau scanner yang berada pada
toko/supermarket.
Lingkup Sistem Informasi Akuntansi
sebagaimana dibahas sebelumnya ,sebenarnya SIM merupakan
seperangkat subsistem.semua subsistem dalam SIM sangat penting dan informasi
yang berbeda diperlukan untuk menjalankan fungsinya.
System informasi akuntansi adalah suatu subsistem dari
SIM yang menyediakan informasi akutansi dan keuangan,juga informasi lain yang
diperoleh dari pengolahan rutin atas transaksi akuntansi.SIA menelusuri
sejumlah besar informasi mengenai pesanan penjualan,penjualan dalam
satuan,pembayaran,gaji dan jam kerja.
Tumpang tindih substansial di dalam kebutuhan informasi
muncul karena subsistem menggunakan data mengenai proses-proses bisnis mendasar
yang sama.Oleh karena informasi akuntansi merupakan bagian utama dari perangkat
informasi yang diperlukan oleh semua pengguna.banyak perusahaan kini berusaha
untuk mengonversi system informasi mereka yang terpencar menjadi perencanaan
sumber daya perusahaan(ERP),ERP adlah suatu system manajemen bisnis yang
mengintregasikan semua aspek proses bisnis perusahaan termasuk subsistem
subsistem yang berada didalam nya seperti pemasaran ,produksi,SDM dan akuntansi
dan keuangan.
Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi
Pada bagian ini akan dijelaskan apa yang dikerjakan oleh
SIA dan memberikan lima macam penggunaan informasi akuntansi.
Membuat laporan
external
Perusahaan menggunakan system informasi akuntansi untuk
menghasilkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi dari
para investor,kreditor,dinas pajak,badan-badan pemerintah dan yang lain
lain.Laporan ini mencakup laporan keuangan,SPT pajak,dan laporan yang
diperlukan oleh badan-badan pemerintah yang mengatur perusahaan dalam industry
perbangkan dan utilitas.
Mendukung
Aktivitas Rutin
Para manajer memerlukan satu system informasi akuntansi
untuk menangani aktivitas operasi rutin sepanjang siklus operasi perusaahan
itu.
Mendukung
pengambilan keputusan
Informasi juga diperlukan untuk mendukung pengambilan
keputusan yang tidak rutin pada semua tingkat dari suatu organisasi
Perencanaan dan
pengendalian
Suatu system informasi juga diperlukan untuk aktivitas
perencanaan dan pengendalian.Informasi mengenai anggaran dan biaya standar
disimpan oleh system informasi dan laporan dirancang untuk membandingkan angka
anggaran dengan jumlah yang actual.
Menerapkan
pengendalian
Pengendalian internal mencakup kebijakan kebijakan
,prosedur prosedur dan system informasi yang digunakan untuk melindungi
asset-aset perusahaan dan data keuangan perusahaan.
Peran
akuntansi dalam hubungannya dengan SIA
Akuntan sebagai
pengguna
Para akuntan dan manajer keuangan menggunakan system
akuntansi untuk semua fungsi yang dibahas sebelumnya yaitu menyusun laporan
external,menangani transaksi rutin dan lain lain.
Akuntan sebagai
manajer
Para manajer bertanggung jawab mengatur karyawan dan
sumber daya untuk membantu suatu organisasi dalam mencapai tujuannya dan dalam
organisasi kecil maupun besar manajer akuntansi mengelola system informasi
secara keseluruhan.
Akuntan sebagai
konsultan
Akuntan yang sudah berpengalaman dapat menyediakan jasa
konsultas di baanyak bidang termasuk system informasi,perencanaan keuangan
perorangan,akuntansi internasional,akuntansi lingkungan dan akuntansi forensic.
Akuntan sebagai
evaluator
Akuntan menyediakan bermacam macam jasa evaluasi yang
berfokus atau bergantung pada system informasi akuntansi pada hal ini akuntan
dilihat sebagai seorang auditor internal dan external dan penyedia jasa
asuransi.
Akuntan sebagai
penyedia jasa akuntansi dan perpajakan
Akuntan menggunakan piranti lunak akuntansi guna
menyusun laporan keuangan untuk klien klien kecil dan piranti lunak perpajakan
guna memberiakan jasa perpajakan untuk klien mereka.
Proses bisnis dan dataSIA
Sistem akuntansi bersifat kompleks dan banyak keahlian
diperlukan untuk mengevaluasi SIA.akuntan perlu untuk meninjau ulang
dokumentasi,melakukan wawancara,dan mengamati transaksi transaksi untuk
memahami system akuntansi klien.
Proses dan
Kejadian Bisnis
Proses bisnis merupakan seperangkat aktivitas yang dilakukan
oleh suatu bisnis untuk memperoleh, menghasilkan , serta menjual barang dan
jasa.satu cara penting untuk mempelajari proses bisnis perusahaan adalah dengan
berfokus pada siklus transaksi.
·
Siklus pemerolehan/pembelian
·
Siklus konversi
·
Siklus pendapatan
Penidentifikasian
Kejadian Dalam Proses Bisnis
Akuntansi pada dasarnya adalah sebuah system
informasi,dan sangat penting bagi para akuntan untuk mengetahui bagaimana
system informasi beroperasi.para akuntan harus terbiasa dengan proses bisnis sebelum
mereka dapat mengevaluasi atau mendesain system informasi akuntansi.
Proses
bisnis merupakan aktivitas yang dilakukan oleh suatu bisnis untuk memperoleh,
menghasilkan, serta menjual barang dan jasa. Siklus transaksi mengelompokkan
kejadian terkait yang pada umumnya terjadi dalam suatu urutan tertentu.
Kejadian adalah berbagai hal yang terjadi pada suatu saat tertentu.
Proses
bisnis dapat disusun menjadi tiga siklus transaksi utama :
-
Siklus pemerolehan/pembelian
mengacu pada proses pembelian barang dan jasa.
-
Siklus konversi mengacu pada
proses mengubah sumber daya yang diperoleh menjadi barang-barang dan jasa.
-
Siklus pendapatan mengacu pada
proses menyediakan barang dan jasa untuk para pelanggan.
Siklus Pendapatan
1.
Merespon permintaan informasi dari
pelanggan.
2.
Membuat perjanjian dengan para
pelanggan untuk menyediakan barang dan jasa di masa mendatang.
3.
Menyediakan jasa atau mengirim
barang ke pelanggan.
4.
Menagih pelanggan.
5.
Melakukan penagihan uang.
6.
Menyetorkan uang kas ke bank.
7.
Menyusun laporan.
Siklus Pemerolehan
Siklus
pemerolehan dari organisasi dengan jenis yang berbeda pada dasarnya bersifat
sama karena kebanyakan mencakup di dalamnya sebagai atau semua operasi berikut
ini :
1.
Mendiskusikan dengan para pemasok.
2.
Memproses permintaan.
3.
Membuat perjanjian dengan pemasok
untuk membeli barang atau jasa di masa mendatang.
4.
Menerima barang atau jasa dari
pemasok.
5.
Mengakui klaim atas barang dan
jasa yang diterima.
6.
Memilih faktur-faktur yang akan
dibayar.
7.
Menulis cek.
Pengidentifikasian Kejadian Dalam
Proses Bisnis
Akuntansi
pada dasarnya adalah suatu sistem informasi, dan sangat penting bagi para
akuntan untuk mengetahui bagaimana sistem informasi beroperasi.
Pedoman Mengakui Kejadian
Pedoman
1 : Kenali kejadian pertama dalam suatu proses ketika seseorang atau suatu
departemen dalam sebuah organisasi menjadi bertanggung jawab terhadap suatu
aktivitas.
Pedoman
2 : Abaikan aktivitas yang tidak memerlukan keikutsertaan agen internal.
Pedoman
3 : Kenali suatu kejadian baru ketika tanggung jawab dipindahkan dari satu agen
internal ke agen internal lainnya.
Pedoman
4 : Kenali kejadian baru ketika suatu proses sudah disela/diinterupsi dan
dilanjutkan kemudian oleh agen internal yang sama. Setelah interupsi, seseorang
diluar organisasi atau proses itu mungkin memulai proses tersebut. Sebagai
alternatif, proses itu dapat dilanjutkan pada suatu waktu yang sudah
dijadwalkan.
Pedoman
5 : Gunaka satu nama kejadian dan uraian yang mencerminkan sifat umum dari
kejadian itu.
Pengorganisasian Data Dalam SIA
Data
SIA berhubungan erat dengan kejadian. SIA merekam data tentang berbagai kejadia
yang dibahas di bagian sebelumnya, termasuk perjanjian dengan para pelanggan
(para pemasok), barang atau jasa yang disediakan kepada pelanggan (yang
diterima dari para pemasok), jumlah terutang dari para pelanggan (kepada para
pemasok), dan pembayaran oleh para pelanggan (kepada para pemasok).
Sistem Manual untuk Siklus Pendapatan
dan Buku Besar
Kejadian
yang memengaruhi buku besar. Pengorganisasian data dengan menggunakan dokumen
sumber, jurnal, dan buku besar. Meskipun dokumen sumber sudah memiliki
informasi yang detail mengenai setiap kejadian, data harus diorganisasi dan
disimpan dengan cara lain untuk menyediakan informasi yang bermanfaat.
Sistem
manual mengatasi masalah ini dengan menggunakan buku besar pembantu untuk
mengorganisasi informasi mengenai berbagai entitas (misalnya, pelanggan,
pemasok, atau produk).
Jenis-jenis File dan Data
Dua
jenis penting dari file data adalah file induk dan file transaksi. Seorang
akuntan, baik dalam peran sebagai perancang atau penilai, perlu mengetahui
informasi apa yang disimpan dan bagaimana pengorganisasiannya. Para akunta yang
mengambil bagian di dalam proses perancang perlu memahami jenis-jenis file ini
karena perubahan yang dibuat pada sistem akuntansi diterapkan melalui perubahan
perantilunak dan perubahan rancangan file data.
File induk
Ciri-ciri
file induk :
·
File induk menyimpan data yang
relatif permanen mengenai agen-agen eksternal, agen-agen internal, atau barang
dan jasa.
·
File induk tidak menyediakan
perincian mengenai transaksi-transaksi individual.
·
Data yang disimpan dapat memiliki
karakteristik sebagai data acuan maupun data ringkasan.
-
Data acuan adalah data dekskriptif
yang relatif permanen dan tidak dipengaruhi oleh transaksi.
-
Data ringkasan diubah ketika
kejadian, seperti pesanan dan pengiriman, terjadi. Kuantitas persediaan
ditangan adalah suatu contoh.
SIA
biasanya berisi file induk mengenai tiga jenis entitas : barang dan jasa,
agen-agen eksternal, dan agen-agen internal.
·
Barang/jasa – barang dan jasa
diperoleh, dibuat atau dijual selama kejadian dalam siklus pemerolehan dan
pendapatan organisasi.
·
Agen eksternal – agen eksternal
adalah orang-orang atau unit organisasi yang berada diluar perusahaan.
·
Agen internal- agen internal adalah
orang-orang atau unit organisai yang bertanggung jawab atas berbagai kejadian
di dalam suatu proses bisnis.
File Transaksi
Jenis
file data yang juga penting adalah file transaksi. File transaksi memiliki ciri
sebagai berikut :
·
File transaksi menyimpan data
tentang kejadian.
·
File transaksi biasanya mencakup
suatu field untuk tanggal transaksi.
·
File transaksi biasanya mencakup
informasi kuantitas dan harga.
·
Ingat bahwa kejadian berlangsung
dalam suatu urutan tertentu didalam siklus pendapatan dan pemerolehan.
Hubungan Antara File Transaksi dan
File Induk
· Kejadian dan Aktivitas
· Pencatatan
· Pembaruan
·
Pemeliharaan File
BAB 3
MENDOKUMENTASIKAN SISTEM AKUNTANSI
DIAGRAM
AKTIVITAS UML
Ada
beberapa teknik untuk mendokumentasikan dokumen. Dalam pembahasan ini digunakan
Unified Modeling Language (UML),
suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun dan
mendokumentasikan suatu system informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat
untuk analisis dan desain berorientasi objek. UML dapat digunakan untuk
memahami dan mendokumentasikan setiap system informasi. Ini merupakan standard
terbuka yang menjadikannya sebagai bahan permodelan yang umum di industry.
Standard ini terus dikembangkan dan diperbaharui dengan pengawasan dan control
dari Object Management Group (OMG), sebuah
keanggotaan terbuka, konsorsium yang
tidak berorientasi laba dari perusahaan dalam industry computer.
Diagram
Aktivitas UMLmemainkan peran sebagai “peta” dalam memahami sebuah bisnis dengan menunjukkan urutan
aktivitas didalam proses.
Over
Activity Diagram dan Diagram Detailed Activity
·
Overview
Diagram : menyajikan suatu pandangan tingkat tinggi dari proses
bisnis dengan mendokumentasikan kejadian penting, urutan kejadian dan aliran
informasi antar kejadian.
·
Detailed
Diagram : diagram ini menyediakan suatu penyajian yang lebih
detail dari aktivitas yang berhubungan dengan satu atau dua kejadian yang
ditujukan pada overview diagram.
MEMAHAMI
OVERVIEW ACTIVITY DIAGRAM
·
Menerima pesanan
·
Menyiapkan makanan
·
Menyajikan makanan
·
Mencatat penjualan
·
Menutup register
·
Rekonsiliasi
Memisahkan aktivitas atau kejadian
menurut orang atau department yang bertanggung jawab atas kejadian tsb :
·
Agen diluar organisasi ini
·
System computer digunakan untuk
mencatat dan memperoleh data SIA
·
Lingkaran penuh yang menunjukkan
awal proses
·
Enam kejadian ditunjukkan oleh
segiempat panjang
·
Ingat bahwa teks berfokus pada
karyawan/department yang bertanggung jawab di dalam organisasi pada saat
mengidentifikasi kejadian
·
Kejadian 1 dimulai ketika pelanggan
melakukan pemesanan
·
Kejadian 4 dimulai ketika pelanggam
mengambil nota penjualan yang terisi lengkap
·
Tindakan pelanggan disebut sebagai
pemicu yang menyebabkan satu agen didalam organisasi itu untuk melakukan
beberapa tindakan
·
Garis dengan panah digunakan untuk
menunjukkan urutan kejadian
·
Teks digunakan symbol dokumen untuk
menunjukkan dokumen sumber dan laporan
·
Garis putus-putus dan panah
digunakan untuk menunjukkan aliran informasi
·
Garis putus-putus digunakan untuk
menyambung kejadian dan table
·
Symbol mata banteng digunakan untuk
menunjukkan akhir proses
MEMBUAT OVERVIEW ACTIVITY DIAGRAM
Langkah Pendahuluan :
1.
Membaca uraian narasi dan
mengidentifikasi kejadian penting.
2.
Membubuhi keterangan pada narasi
agar lebih jelas memnunjukkan batas kejadian dan nama kejadian
Langkah Untuk Membuat Diagram
Aktivitas :
3.
Menunjukkan agen yang terlibat didalam
proses bisnis dengan menggunakan swimlanes
4.
Membuat diagram untuk masing-masing
aktivitas
5.
Menggambar dokumen yang dibuat dan
digunakan didalam proses bisnis
6.
Menggambar table (file) yang dibuat
dan digunakan didalam proses bisnis
MEMAHAMI DETAILED ACTIVITY DIAGRAM
·
Memeriksa informasi di dalam file
computer
·
Membandingkan dokumen
·
Membuat data acuan tentang entitas
·
Memperbaharui informasi tentang
entitas
·
Menyusun laporan/mencetak dokumen
MEMBUAT DETAILED ACTIVITY DIAGRAM
1.
Tambah penjelasan naratif untuk
menunjukan aktivitas
2.
Buatlah table arus kerja
3.
Identifikasilah diagram terperinci
yang dilakukan
4.
a. buatlah swimlane untuk agen yang
terlibat pada satu atau bebrapa kejadian yang ditujukan pada detailed diagram
b. tambahkan segiempat panjang
unruk setiap aktivitas didalam kejadian yang didokumentasi pada detailed
diagram
c. gunakan garis tanpa putus untuk
menunjukkan urutan aktivitas
d. atur dokumen yang
dibuat/digunakan oleh aktivitas didalam diagram
e. gunakan garis putus-putus untuk
menghubungkan aktivitas dan dokumen
f. dokumentasikan setiap table yang
dibuat, dimodifikasi atau digunakan oleh aktivitas dalam diagram yang ada dalam
kolom computer
g. gunakan garis putus-putus untuk
menghubungkan aktivitas dan table
OVERVIEW ACTIVITY DIAGRAM DAN
DETAILED ACTIVITY DIAGRAM
Berikut ini adalah dokumentasi
diagram aktifitas UML yang disediakan :
·
Anotasi narasi yang menunjukkan
kejadian dan aktivitas
·
Tablel arus kerja
·
Overview activity diagram untuk
proses pendapatan
·
Detailed activity diagram
BAB 4
MENGIDENTIFIKASI RISIKO DAN PENGENDALIAN DALAM PROSES BISNIS
Pengendalian Internal Dan Peran
Akuntan
Pengendalian
internal adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi entitas,
manajemen, dan personel lainnya, yang dirancang untuk memberikan kepastian yang
beralasan terkait dengan pencapaian sasaran. Kategori sebagai berikut:
efektivitas dan efisiensi operasi; keandalan pelaporan keuangan; dan ketaatan
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Pemahaman yang baik
mengenai pengadilan internal penting bagi akuntansi yang berperan sebagai
manajer, pengguna, perancang, dan evaluator sistem akuntansi.
Kerangka Kerja Dalam Mempelajari Pengendalian
Internal; Komponen Dan Sasaran Pengendaian Internal
Komponen
Pengendalian Internal pada laporan COSO
1.
Lingkungan pengendalian
2.
Penentuan risiko
3.
Aktivitas pengendalian
4.
Informasi dan akuntansi
5.
Pengawasan
Sasaran Pengendalian Internal
Pemangku
kepentingan yang berbeda (pemegang saham,manajer,pelanggan dan karyawan)
mungkin memiliki tujuan yang berbeda-beda. Pemegang saham utamanya mungkin
berhubungan dengan pangsa pasar, penjualan, dan kepuasan pelanggan. Sasaran
pengendalian internal yang disebutkan di laporan COSO mencakup berikut ini :
·
Efektivitas dan efisiensi operasi
·
Keandalan pelaporan keuangan
Sasaran Pelaksanaan.
Pada siklus pendapatan, pelaksanaan mengacu pada penyerahan barang atau jasa
serta penerimaan dan penanganan kas.
Sasaran Sistem
Informasi. Sasaran sistem informasi memfokuskan kepada pencatatn, pembaruan,
dan pelaporan informasi akuntansi.
Sasaran
Perlindungan Aset. Fokus utama kita adalah pada sasaran pelaksanaan dan sistem
informasi.
Sasaran kinerja.
Sasaran kinerja memfokuskan pada pencapaian kinerja yang memuaskan dari
organisasi, orang, departemen, barang, atau jasa.
Penentuan Risiko Pelaksanaan : Siklus Pendapatan
Risiko pelaksanaan
mencakup risiko tidak tepatnya pelaksanaan transaksi. Mengembangkan pengendaian
untuk mengurangi risiko.
Menerapkan
pengendalian. Setelah menentukan penyebab potensial terjadinya risiko,
pengendalian internal yang tepat harus diterapkan.
Penelitian Risiko Sistem Informasi
Memfokuskan pada
risiko sistem informasi atau risiko kesalahan pada sistem informasi perusahaan
melalui pencatatan, pembaruan, atau pelaporan data yang tidak tepat.
Pencatatan Risiko
Pencatatan risiko
adalah menyatakan risiko yang tidak tangkap informasi kejadian secara akurat
dalam sistem informasi organisasi. Kesalahan dalam pencatatan dapat menyebabkan
kerugian yang sangat besar.
Memperbarui Risiko
Pembaruan risiko
adalah risiko bahwa field ringkasan dalam catatan induk tidak diperbaharui
dengan tepat. Memperbaharui kesalahan bisa jadi sangat mahal.
Risiko Pengendalian
Setelah risiko
kerugian atau kesalahan yang signifikan telah diidentifikasi evaluator harus
memerhatikan cara-cara untuk mengendalikan risiko.
Pengendalian Arus Kerja
1.
Pemisahan tugas
Pemisahan tugas antar agen internal merupakan
konsep ini dalam medesain aktivitas pengendalian internal.
2.
Penggunaan Informasi Manajemen
Kejadian Sebelumnya untuk Mengendalikan Aktivitas
Informasi mengenai kejadian sebelumnya dapat
berasal dari dokumen atau record komputer.
3.
Urutan Kejadian yang Diharuskan
Dibanyak kasus organisasi memiliki kebijakan
yang mengharuskan suatu proses untuk mengikuti urutan tertentu.
4.
Menindaklanjuti Kejadian
Organisasi harus memiliki cara otomatis atau
manual untuk menelaah transaksi yang belum disimpulkan.
5.
Dokumen Bernomer Urut
Memberi nomer urut pada dokumen memberikan
peluang untuk mengendalikan kejadian.
6.
Pencatatan Agen Internal yang
Bertanggung Jawab atas Kejadian dalam Suatu Proses
Agen internal ditunjuk sebagai penanggung
jawab sebagian besar kejadian.
7.
Pembatasaan Akses ke Aset dan
Informasi
Cara penting untuk memproteksi aset, seperti
kas, persediaan, peralatan, dan data adalah membatasi akses hanya untuk karyawan
yang memerlukannya untuk mengerjakan tugas yang diberikan.
8.
Rekonsiliasi Catatan dengan Bukti
Fisik Aset
Aktivitas rekonsiliasi digunakan oleh
organisasi untuk memastikan bahwa kejadian dan data file induk yang tercatat
sesuai dengan aset yang sebenernya.
Penelaahan kinerja
Penelaahan Kinerja
mengukur kinerja dengan membandingkan data aktual dengan anggaran, proyeks,
atau data periode lalu. Record induk dan penelaahan kinerja. Penelaahan kinerja
dan aktivitas pemeliharaan file saling berkaitan dalam dua cara. Pertama,
angka-angka standar dan anggaran (data acuan)biasanya dicatatselama aktivitas
pemeliharaan file di record induk. Kedua, data ringkasaan yang disimpan di
record untuk sering kali digunakan untuk menerapkan tindakan perbaikan.